Informasi penting seputar forex, signal forex harian, trading otomatis, belajar forex,panduan forex,trading forex, broker forex,buku forex,analisa forex,prediksi forex,berita forex,top broker forex terbaik dan terpercaya di indonesia

Antara Stop Loss, Hedging dan Cut Loss

Sebenarnya mana yang paling efektif diantara Stop Loss, Hedging dan Cut Loss untuk membatasi kerugian dalam forex trading?

Stop Loss berarti kita memasang order otomatis untuk meng-closed suatu posisi pasa saat harga menyentuh level harga tertentu dimana harga tersebut menjadi batas dimana kita “sanggup menahan maksimal kerugian” Kita bisa menentukan sendiri, berapa banyak kerugian yang sanggup kita tanggung pada saat kita memasang Stop Loss ini.

Hedging atau Locking sini maksudnya kita membuka posisi buy dan sell secara bersamaan atau tanpa meng-close salah satu posisi. Dalam prakteknya, kita bisa menggunakan pending order maupun instant execution untuk melakukan hedging guna melindungi satu posisi.

Sedangkan Cut Loss adalah meng-closed suatu posisi secara manual.

Ketiga cara tersebut bisa kita lakukan untuk membatasi kerugian, tentu saja kecuali kita memang akan membiarkan modal tergerus habis alias MC. Hehehe…

Terus, mana sebenernya dari ketiga cara tersebut yang paling efektif ?

Yah, sebenernya sih tergantung “selera” dari masing-masing trader sih…

Stop Loss sifatnya lebih pasti, karena suatu posisi akan otomatis tertutup pada saat kita anggap kerugiannya sudah terlalu besar. Tentunya besar kecilnya kerugian untuk setiap posisi ini sudah kita perhitungkan dalam trading plan kita. Jadi, secara psikologis, SL tidak menimbulkan keragu-raguan.

Hedging atau Locking banyak dipilih oleh trader yang menginginkan batas kerugian yang lebih fleksibel, artinya, kerugian tetap dibatasi, akan tetapi masih menyimpan harapan bahwa posisi yang terfloating negatif akan dapat ditutup dengan profit.

Hedging apabila dikelola dengan baik, memang akan lebih memnugkinkan kita untuk menutup satu posisi dengan profit. Akan tetapi, perlu kesabaran, ketelitian, dan juga disiplin dalam margin management dalam melakukan hedging. Banyak hedging yang justru berakibat tambahan koleksi floating negatif yang akhirnya berujung pada MC ;D. Saya sendiri berusaha untuk menghindari teknik ini. Karena saya pernah mengalami kerugian besar dalam forex karena salah dalam mengambil keputusan ketika akan menutup salah satu posisi.

Kesulitan utama dalam hedging memang dalam margin management dan dalam membuka locking-nya.

Membuka locking untuk trader yang belum berpengalaman memang sering menimbulkan keragu-raguan. Seringnya sih kita ragu, kapan waktu yang tepat untuk membuka locking atau menutup posisi hedge ini dengan meng-closed satu posisi. Pertanyaan yang berkecamuk sih biasanya: “Close sekarang ato gak ya? Close sekarang, jangan-jangan trend masi terus berlanjut… jadinya yang minus makin gedhe, sedangkan yang plus udah keburu ditutup. Kalo gak close sekarang… jangan-jangan trendnya keburu balik arah… jadinya malahan gak jadi dapet untung deh… “ ;D

Memang membutuhkan kesabaran plus keyakinan yang tinggi sih… pada saat membuka locking ini

Temen trader yang biasa menggunakan hedging menyarankan untuk membuka locking dan terus menjaga posisi serta melakukan scalping untuk menutup kerugian apabila trend masih berlanjut. Cara ini tentunya butuh ketenangan dan psikologis yang matang supaya tidak mudah terpancing oleh gerakan chart yang terkadang “menipu”

Saran lainnya bagi anda yang ingin menggunakan cara hedging ini, gunakan hedging hanya apabila available margin lebih besar dibanding used margin. Apabila margin sudah tipis, mending gunakan saja SL atau sekalian Cut Loss ajah

Nah, Cut Loss biasanya adalah pilihan terakhir untuk membatasi kerugian. Saya pribadi pake Cut Loss biasanya kalo udah bosen liat floating kelamaan. Hihihi… Tentunya ini bukan contoh yang pantas ditiru yaa… :”> Banyak juga kok.. temen-temen trader yang murni scalper, dan hanya melakukan semua tindakan secara manual, termasuk meng-close transaksi, baik dalam keadaan profit maupun dalam keadaan loss, yang berarti melakukan Cut Loss, dalam kondisi floating yang gak terlalu banyak seperti yang biasa saya lakukan… hehehe…. Tapi meskipun cut loss dengan cara manual sebaiknya pasang stop loss juga untuk menghindari hal-hal yang tidah dinginkan, misalnya tiba-tiba ada pergerakan extrem, mati lampu ataupun koneksi internet putus / gangguan.

Ok deh… alternatif manapun yang akan anda pilih untuk membatasi kerugian, semua tergantung anda Semuanya perlu “keberanian” tersendiri ;D Yah…, temen trader saya bilang… memang profesi trader itu butuh nyali dan mental yang kuat. Terutama tentunya pada saat harus menanggung resiko kerugian dan melakukan tindakan untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Jangan sampai karena kita ragu dalam membatasi kerugian, akhirnya harus dipaksa oleh broker untuk menutup semua posisi, alias Margin Call… hehehe… ;D . Lebih baik rugin untuk sementara daripada besok tidak bisa trading lagi karena terkena margin call.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Panduan Sukses Bisnis Forex dengan judul Antara Stop Loss, Hedging dan Cut Loss. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://seputar-forex.blogspot.com/2011/08/antara-stop-loss-hedging-dan-cut-loss.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Joko Catur - Wednesday, August 3, 2011

1 Komentar untuk "Antara Stop Loss, Hedging dan Cut Loss"

Telp/SMS/WA : 081578849674

Saya IB dari beberapa broker forex, sekarang hanya trading di broker Exness. Bagi pemula yang mengalami kesulitan dalam trading, biasanya dalam pendaftaran, deposit (DP) dan penarikan (WD) silakan hubungi saya. Jam 7.00- 17.00. Saya juga memberikan rebate untuk klien yang mendaftar melalui link IB saya sampai 50% dari komisi yang saya terima. Status saya di Exness Brilian parner, mendapatkan 40% dari spread.